“Film adaptasi game banyak yang mengecewakan“, sebuah opini mayoritas yang nampaknya bukanlah sekedar opini belaka. Meskipun begitu, hal tersebut sebenarnya sama sekali tidak menandakan kealergian banyak orang terhadap para sineas yang rindu untuk mengadaptasikan sejumlah judul seri permainan virtual itu ke dalam sebuah film live action. Para penikmat video game yang kebetulan juga gemar menyaksikan sinema layar lebar pun sebenarnya sangat terbuka dengan satu wacana yang ingin dituangkannya itu. Hanya saja tentu mereka sangat mendambakan keakuratan kualitas yang betul-betul tidak ngalor ngidul (aneh, jelek, ga jelas, dan hal-hal negatif lainnya).
Mencoba untuk lepas dulu dari hal-hal yang bersifat judgemental tersebut, apakah kalian sendiri punya semacam bentuk hasrat terhadap game-game tertentu yang kalian harap bisa untuk diadaptasikan ke dalam dunia layar lebar tanpa mempedulikan cocok atau tidaknya game itu ketika dibawa ke sana ? Karena daripada pusing berdebat mengenai film dari game ini bagus atau film dari game ini CACAT, cobalah untuk mengaktifkan sejenak imajinasi tak terbatas kalian terhadap game apapun yang ingin kalian bawa ke dunia Hollywood, Indowood, Bollywood, Japanwood, dan wood-woodan yang lain.
Jika kalian dalam waktu sekitar 3-5 menit telah selesai merenungkan apa saja yang ada di benak pikiran tentang game-game apa saja yang pantas untuk dieskperimenkan menjadi sebuah film. Kami telah menyiapkan daftar-daftar game yang menurut kami cocok atau sesuai dengan apa yang kalian pikirkan.
Daftar isi
1. Uncharted
Merupakan game yang baru-baru ini sempat dicoba untuk diadaptasikan ke dalam bentuk film pendek. Meski hanya berstatus fan film, tentu kita sudah melihat betapa megahnya potensi kehollywood-an yang dapat dibawa dari franchise game eksklusif PS4 ini.
Dimulai dari karakterisasi Nathan Drake yang sangat gaul, kharismatik dan jenius dalam memecahkan berbagai permasalahan. Segala hal yang dipunyai Nathan Drake selaku protagonis pun juga didukung oleh keberadaan Victor Sullivan yang bisa menjadi figur seorang ayah sekaligus mentor bagi Nathan ketika sedang down. Belum ditambah dengan hadirnya Elena Fisher sebagai sang kekasih, Sam Drake selaku sang kakak, sampai ke Chloe yang menurut saya pribadi jauh lebih atraktif secara luar dan dalam dibandingkan dengan L4r4 Cr0ft.
Melihat faktor-faktor karakter di dalamnya yang mampu memberikan nuansa petualangan yang pas dan fresh di setiap serinya. Meski keberadaan franchise ini sempat didahului oleh Tomb Raider ataupun Indiana Jones, Uncharted tetap adalah salah satu game yang patut diberikan kesempatan lebih dari hanya sekedar fan film semata.
2. Metal Gear Solid
Semua gamer yang pernah memainkan game ini pasti setuju dan sangat rindu untuk bisa menyaksikan franchise brilian buatan Hideo Kojima tersebut bisa diabadikan ke dalam format layar lebar. memiliki aspek konspirasi dan politik yang begitu mengakar sangat dalam, kekharismatikan sang protagonis yang sangat inspirasional, hingga detil dari tiap lore di game yang disajikan dengan cantik seakan membuat kita cukup yakin bila Metal Gear Solid seharusnya mendapatkan tempat ataupun hati bagi para penikmat film yang belum pernah mengenal Kojima sebelumnya.
Sama seperti Uncharted, Metal Gear Solid dulunya juga sempat mendapat versi adaptasi film non-profit yang dibuat oleh para fans. Namun, film ini tidak dibuat oleh seseorang yang mempunyai reputasi di bidang seni peran. Kalau kalian memang rajin mengikuti sepak terjang Kojima semenjak ia merilis Metal Gear Solid 1 dan 2 (fans non karbitan), tentu kalian pasti ingat dengan seorang mahasiswa perfilman Italia yang dengan sangat luar biasanya bisa menciptakan versi ceritanya sendiri mengenai franchise Metal Gear Solid dengan judul Metal Gear Solid: Philantropy.
Film ini sendiri sudah sempat ditonton langsung oleh Hideo Kojima. Beliau sendiri mengaku sangat kagum dan terinspirasi sekali dengan apa yang para fansnya telah buat. Semoga saja rencana Jordan Vogt-Roberts yang katanya siap untuk mengerjakan versi hollywood dari Metal Gear Solid tidak batal di tengah jalan. Kalaupun setidaknya jadi, seharusnya ia mampu menyajikan film dengan kualitas yang melampaui film dari buatan anak kuliahan di atas.
3. The Last of Us
Game yang bisa dibilang merupakan satu seperguruan dengan Uncharted namun memiliki aliran yang berbeda. Dikarenakan bahwa tema yang dibawakan di dalam game berjudul The Last of Us ini sangatlah tergolong serius. Namun, keseriusan beserta dengan banyaknya adegan kekerasan di game ini membuat kita seharusnya bisa membayangkan bagaimana apabila dengan semangat yang sama, The Last of Us diadaptasikan ke dalam sebuah film bioskop ?
Kemiripan Joel dan Ellie sebagai karakter utama di game tersebut dengan artis-artis kenamaan Hollywood seperti Hugh Jackman dan Ellen Page nampaknya juga menjadi salah satu magnet keistimewaan The Last of Us di hadapan para gamer. Dan jangan lupakan pula hubungan emosional yang dibangun antara sang ayah tiri beserta anak angkatnya itu dalam rangka bertahan hidup bisa membuatmu banyak mencucurkan air mata.
4. Life Is Strange
Sebuah game tentang seorang gadis yang diberkahi kekuatan untuk memundurkan kembali waktu demi menghindari hal-hal buruk yang terjadi kepada orang-orang sekitarnya. Meski terkesan sangat terpuji dan heroik, cerita di dalam game yang berjudul Life Is Strange tersebut sebenarnya tidaklah sesimpel itu. Karena “Butterfly Effect” adalah tema utama yang diusung dari game bergenre interactive drama ini. mengubah suatu hal terlepas itu untuk kebaikan ataupun keburukan rupanya juga dapat menghasilkan suatu konsekuensi tak terduga yang harus kamu terima di masa yang akan datang.
Dengan mengambil setting di kehidupan para remaja SMU, Life is Strange nampaknya juga bisa diolah menjadi sebuah film live action drama yang lebih menitikberatkan pada manis pahitnya persahabatan, bahaya psikologis dari kejadian bullying, hingga hikmah-hikmah lain yang bisa kita petik dibalik kelabilan dan kenakalan yang biasa dilakukan oleh para remaja. Dari sana, setidaknya kita bisa melihat versi masuk akal dari film Final Destination yang lebih menggugah hati dan perasaan.
5. Heavy Rain
Lagi-lagi sebuah game interaktif drama yang mungkin bisa diadaptasi menjadi satu film live action thriller paling sempurna sepanjang masa. Kisah tentang seorang ayah dalam mencari anaknya yang diculik memang sekilas memiliki kemiripan dengan apa yang ditunjukan Liam Nesson dalam film Taken. Namun, game berjudul Heavy Rain tersebut juga memiliki alur cerita dan penokohan yang begitu fantastis.
Terutama ketika kalian tahu bahwa di game ini kalian akan memerankan 4 orang karakter sekaligus yang masing-masing memiliki kepribadian, latar belakang, dan karakteristik gameplaynya yang menarik. Mereka semua pun juga dipersatukan oleh munculnya fenomena kasus pembunuhan berantai. Selain itu, plot twist dari Heavy Rain juga menjadi salah satu senjata bahkan termasuk sebagai salah satu plot twist terbaik di dunia video game sekarang ini.
6. Detroit Become Human
Satu lagi game bawang bombai simulator terbaru yang mungkin bisa jadi sangat epic ketika dibuat dalam bentuk Live Action. Game dengan judul Detroit Become Human ini memang merupakan game yang seakan ingin mempertontonkan kesenjangan sosial antara manusia dengan ras buatannya.
Karena ras buatan yang merupakan para robot android tersebut justru malah ingin menjadi manusia dalam segi banyak hal, entah itu merasakan perasaan cinta dan kasih sayang, kesedihan, balas dendam, hingga timbulnya kesadaran bahwa mereka tidak dikehendaki untuk memiliki itu semua. Jika ternyata seorang sutradara kenamaan yang dikenal jago dalam meracik cerita-cerita drama ingin mengerjakan versi layar lebar dari Detroit Become Human, nampaknya produksi tisu di tahun 2019 nanti akan mengalami peningkatan yang cukup pesat.
7. God Of War
Dari yang sedih dan berbau drama, bagaimana apabila muncul satu film Action di mana ada seorang Dewa tertentu yang gemar sekali untuk memutilasi dengan banyak cara dan berperang melawan dewa-dewa lain. Versi live action dari God of War jelas adalah yang kami maksud. Karena game action hack and slash tersebut sudah lama melegenda sejak awal kemunculannya di platform Playstation 2.
Melihat game ini juga lebih menekankan aksi sadis Kratos dalam membantai para musuhnya, tentu hal tersebut juga nantinya kita harapkan ada di versi layar lebar dan kalau bisa jauh lebih R rated (17++) dibandingkan dengan versi gamenya. Apakah adegan di air pancur itu juga kalian rasa perlu (ups) ?
8. Devil May Cry
Selain God of War, game ini juga menjadi salah satu pionir dari para gamer yang ingin merasa sok keren. Dikarenakan bahwa karakter utama dari game berjudul Devil May Cry tersebut selain juga memiliki penampilan yang cool, ia dikenal pula sangat pandai dalam melawak atau setidaknya hampir mendekati kenyelenehan Deadpool ketika bersosialiasi dengan individu-individu di sekitarnya dengan lebih banyak menunjukan aksi-aksi stylish acrobatik si Dante dalam membasmi para iblis lewat sebuah pedang dan sepasang pistol yang ia pakai.
Bersetting di sebuah era modern zaman abad 21, game hack and slash yang satu ini sudah mampu memberi kesan gaul nan ikonik di kalangan para kaula muda pada saat itu. Sehingga tidak salah bila game ini seharusnya pantas untuk diadaptasikan ke layar lebar. Semoga saja dengan perilisan seri terbarunya di sekitar tahun 2019 ke depan nanti sudah cukup membuat para sineas-sineas tertarik untuk membuat versi layar lebar dari Devil May Cry ?
9. Monster Hunter
Merupakan game yang sudah lama digemari sejak era 2000-an lalu. Bekerja sama dengan teman seperjuangan untuk memburu sebuah monster ganas adalah esensi yang ditawarkan dari Monster Hunter. Dengan latar settingnya yang agak berbau fantasy, tentu kita bisa membayangkan bila para monster-monsternya yang pasti diolah secara CGI itu diadu dengan para pemburunya. Sehingga diharapkan pastinya dapat menghasilkan dramatisasi pertarungan yang begitu intens dan memacu adrenalin bagi siapapun yang menyaksikannya.
Kabar baiknya versi live action dari game ini nampaknya memang benar-benar akan segera ada dan terealisasi. Disutradarai oleh pencipta versi live action dari Resident Evil, yaitu Paul W.S Anderson, ia bahkan sudah menunjuk langsung sang istri tercinta, Mila Jovovich untuk hadir sebagai sang bintang utama. Terlepas dari bagus atau tidaknya film Monster Hunter tersebut, sebagai seorang manusia sudah sepantasnya kalian berharap agar pengerjaan filmnya berjalan dengan lancar tanpa terkendala masalah apapun.
10. Dead Rising
Film tentang wabah zombie menurut kalian sudah biasa ? Menurut kami, masih belum ada lho film zombie yang membawa spirit seorang Frank West di dunia yang penuh dengan kegilaan. Kehadiran versi live action dari Dead Rising sendiri kami yakini justru malah dapat memberi sesuatu yang segar di dunia film-film bertema zombie.
Selain karena kharisma si Frank yang sudah semakin berpengalaman dalam menghadapi terror di dunia yang penuh dengan keberadaan mayat-mayat hidup itu, para psikopat di dalam game ini juga adalah salah satu daya tarik utama mengapa Dead Rising bukanlah versi franchise KW belaka dari seri Resident Evil. Sungguh menarik sejatinya melihat ketidakwarasan para psikopat dengan berbagai profesi dan latar belakangnya itu bisa dibawa ke dalam versi live action. Belum lagi bila nantinya kita disuguhkan sebuah adegan kematian mereka yang biasa ditampilkan dengan cara yang membuat kita bisa “ngilu”.
11. Final Fantasy X
Dari yang agak kebarat-baratan, sekarang kita beralih ke yang sedikit jejepangan. Game ini digadang-gadang sebagai salah satu seri Final Fantasy terbaik saat ini. Dan bila mendapat kesempatan untuk diangkat ke layar lebar, mungkin Final Fantasy X bisa menjadi salah satu film adaptasi game paling romantis namun juga bisa bikin kita sedih lewat plot twist yang dihadirkan.
Melihat hubungan Tidus dan Yuna yang dalam petualangannya selalu klop dan hampir mirip selayaknya versi game dari Romeo dan Juliet dalam tajuk sinema Asia. Bagi kami, mungkin lebih cocok bila game ini diadaptasikan langsung ke dalam film Jepang daripada dibawa ke dunia Hollywood.
12. Nier: Automata
Masih di dunia JRPG, Nier: Automata sejak perilisannya di tahun kemarin adalah satu dari sedikitnya game yang sukses menyita perhatian banyak gamer. Walau ada sedikit bumbu fan service yang mengelubungi penampilan sang protagonis wanitanya, cerita yang dihadirkan oleh Yoko Taro di dalam game ini sesungguhnya sangatlah luar biasa. Atmosfer suram yang berhasil dibangun di hampir keseluruhan sisi ceritanya pun juga tergolong mengagumkan dan mampu memberi kesan yang sangat begitu unik dari karakter-karakternya.
mengadaptasi game ini ke dalam sebuah film bisa dibilang sangatlah pas jika dilakukan oleh sineas-sineas asli dari negeri matahari terbit. Karena secara formula cerita, versi live action dari game ini benar-benar membutuhkan pemahaman dan pengertian yang kuat dari sang sutradara untuk mengeksekusi jengkal tiap jengkal pendalaman dari berbagai karakter dan lorenya secara keseluruhan.
13. Persona
Dengan masih menulusuri dunia RPG buatan negeri sakura, kita sekarang mulai menyelam agak dalam ke sebuah aliran JRPG yang biasa digandrungi oleh para Wibu. Franchise JRPG legendaris sekelas Persona pun sebenarnya sangat potensial untuk bisa dijadikan ke dalam versi film live action Jepang yang sangat pas dan membahana untuk dibuat.
Dengan inti cerita berupa pengalaman sekelompok anak sekolahan yang menjumpai beragam kejadian supernatural yang berasal dari budaya umum masyarakat, cukup banyak hal-hal yang bisa para sineas eksplorasi dan kaitkan dengan ide dasar supernatural yang dibawa dari Persona.
14. Fallout
Kembali lagi ke game buatan barat. Nampaknya tidak cukup lengkap bila para pecinta film-film bertema post apocalyptic tidak mengharapkan kehadiran Fallout untuk dibawa ke ranah live action. Game ini mempunyai ruang lingkup lore yang sangatlah luar biasa luasnya. Bahkan hal tersebut pun dapat memungkinkan banyak fans untuk menciptakan mod-mod ambisius dengan kreativitas tambahan cerita yang tak kalah mengagumkannya untuk dibuat secara kanon.
Dari sana saja seperti cukup jelas, dan pasti akan banyak sekali fans dari buatan Bethesda yang mengharapkan agar franchise game ini diadaptasikan ke dalam versi Hollywood.
15. Grand Theft Auto
Meski GTA sudah banyak hadir di dalam berbagai seri dengan ceritanya yang berbeda-beda. Franchise yang merupakan pelopor dari munculnya banyak game-game open world tersebut juga mempunyai keunikan cerita di setiap macam serinya. Mungkin sangat menarik apabila nantinya kita bisa menjumpai versi live action khusus secara terpisah dari kisah Tommy Vercetti, CJ, Niko, hingga tiga serangkai Trevor-Michael-Franklin di dunia besar Hollywood.
Extra List ???
Mungkin sebagian dari kalian tidak terlalu puas dengan daftar game potensial Live Action yang sudah kami paparkan di atas. Kalau begitu, bagaimana apabila kami juga menyajikan sedikit lagi tambahan game yang setelah kami musyawarahkan bersama guna mencapai mufakat ternyata juga tak kalah “segarnya” apabila dibuat ke dalam bentuk layar lebar atau sampai muncul di Cinepl*x 21 ?
1. Doki-doki Literature Club
Sungguh disayangkan bila game yang sempat viral ini tidak mendapat kesempatan untuk diangkat dalam bentuk live action. Kisah cinta segilima yang melibatkan 4 orang gadis cantik dengan seorang pria tampan setampan “Danny De vito” ini memiliki kualitas dan drama yang tak kalah fenomenal dengan Anime-anime slice of life remaja yang biasa kamu jumpai secara ilegal. Proses lika-liku dari sang pihak pria dalam mencari pujaan hatinya yang sejati tentu menjadi satu keotentikan tersendiri di dalam Doki Doki Literature Club.
2. Battle Royale Game: the Movie
Demam Battle Royale yang melanda hampir 60% lebih gamer-gamer latah di seluruh dunia sebenarnya bukanlah sebuah fenomena yang bisa dianggap remeh. Para pegiat-pegiat industri film di sana seharusnya sudah sadar dan bisa melihat trend ini sebagai sebuah kucuran pundi-pundi uang yang menggiurkan. Namun faktanya, mereka justru telah kehilangan start dengan satu situs p*rn* terkenal yang sudah berinisiatif secara terhormat untuk mengadaptasikan salah satu dari game Battle Royale ini menjadi sebuah film yang sesuai dengan gambaran konsep mereka.
Itu artinya, film yang terinsipirasi dari game Battle Royale adalah sebuah gambaran dari betapa indah dan bebasnya industri perfilman dalam menghadapi arus kelatahan global.
3. Mobile Legends: The Legend of MOBA
Kalian boleh saja sensi, tapi cobalah renungkan hal ini baik-baik dengan akal sehat kalian. Bagaimana apabila game yang sedang populernya di kalangan para pecandu game hape dibawa ke sebuah industri layar lebar ? Jika kalian cukup kesulitan dalam membayangkan Mobile Legends dibuat dalam bentuk film fantasi, cobalah untuk mengimajinasikan game ini ke dalam ruang lingkup yang lebih realistis.
Misal, bayangkan bila ada film yang mengisahkan tentang seorang anak manusia yang berambisi untuk menjadi yang terbaik di dunia game MOBA mobile. Lewat sepak terjangnya, perlahan-lahan ia mampu membangun reputasi dengan berhasil membentuk suatu tim MOBA. Namun, perjuangan si tokoh protagonis tersebut dalam mencari anggota tim ataupun memenangkan kejuaraan MOBA bergengsi tidaklah semulus hasil cucian milik ibu. Ia harus melalui berbagai macam kesulitan ataupun konflik yang dibentuk secara dramatikal. Entah itu melalui perseteruan sang tokoh dengan sahabatnya sampai berantem dan cakar-cakaran, ataupun perseteruan dengan para fans toxic yang sering mencaci dirinya di dunia maya. Ups nampaknya kami terlalu banyak memberi mereka banyak inspirasi. Tapi apabila memang ada para sineas yang ingin mengambil ide tersebut, ya kami doakan semoga lancar dan sukses.
Untuk sementara ini, mungkin hanya game-game berikut sajalah yang menurut kami harusnya diberi banyak kemudahan untuk menuju ke kancah layar lebar. Supaya selain game tersebut menjadi populer di kalangan orang yang masih primitif dengan video game, ego kita dalam menunjukan superioritas intelektual ke seluruh dunia juga dapat tersalurkan dengan lancar.
[zombify_post]