Satu Dekade Misteri Kondisi Michael Schumacher

Michael Schumacher masih terbaring koma. Insiden kecelakaan ski yang membuatnya demikian tepat terjadi hari ini, sepuluh tahun lalu. Nasibnya masih misteri.

Pada 29 Desember 2013, di pegunungan Alpen, Schumacher mengalami kecelakaan saat bermain ski. Ia terjatuh, dan kepalanya menghantam batu dengan keras.

The rest is history, Schumacher kemudian koma hingga saat ini. Ia didiagnosa mengalami cedera traumatik otak.

Hingga 29 Desember 2023, Schumacher masih dalam kondisi yang sama. Tak ada tanda-tanda pulih, di mana kondisi juara dunia Formula 1 sebanyak 7 kali itu masih tetap dirahasiakan keluarganya.

Schumacher sendiri dikenal sebagai jawara di lintasan balap F1. Ia menjadi pemilik 7 gelar juara dunia F1 yang pertama, sebelum disamai Lewis Hamilton tiga tahun lalu.

Satu-satunya rekor Michael Schumacher yang belum terpecahkan adalah menjadi juara dunia beruntun selama lima tahun, pada 2000 hingga 2004. Belum ada yang menyamainya, dengan Hamilton, Sebastian Vettel, dan Juan Manuel Fangio cuma bisa menjadi juara empat musim beruntun.

Ralf Schumacher begitu emosional membahas nasib kakaknya. Iam menyebut kondisi ini adalah takdir yang harus diterima keluarganya.

“Sayangnya, terkadang hidup ini tidak adil,” kata Ralf kepada majalah Jerman Bunte, dilansir Daily Mail.

“Kami harus menerimanya,” terangnya.

Terkait kondisi Schumacher yang selalu dirahasiakan, pengacara Felix Damm mengungkap alasannya. Ia menyebut hal itu demi melindungi hal-hal pribadi.

“Itu selalu tentang melindungi hal-hal pribadi. Kami mempertimbangkan apakah laporan akhir tentang kesehatan Michael bisa menjadi cara yang tepat untuk melakukannya,” terangnya.

“Tetapi itu bukanlah akhir dari segalanya dan harus ada ‘laporan’ yang terus diperbarui. Keluarga tidak akan bertanggung jawab jika minat media terhadap berita tersebut berhenti.”

“Mereka [media] dapat menerima laporan seperti itu berulang kali, dan berkata ‘seperti apa sekarang?’ Satu, dua, tiga bulan, atau satu tahun setelah pesan tersebut muncul,” tambahnya.

“Jika kami ingin mengambil tindakan terhadap pemberitaan ini, kami harus menghadapi argumen pengungkapan diri secara sukarela. Jika bukan orang yang bersangkutan melainkan teman atau kenalannya yang mengungkapkan informasi pribadi, maka hal tersebut bukanlah kasus ‘pengungkapan diri secara sukarela’ atas privasi,” jelasnya.

(yna/mrp)

Related Posts

Hak Cipta © 2024 Kar-ads. Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.